![]()
SMA INSAN CENDEKIA AL-MUSLIM SIDOARJO
Jl. Raya
Wadung Asri 39 F Sidoarjo, Jawa Timur 61256
|

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)
|
Nama Sekolah
|
:
|
Kelas / Semester
|
:
|
Mata Pelajaran
|
:
|
Pertemuan ke -
|
:
|
Alokasi Waktu
|
:
|
SMA INSAN
CENDEKIA AL-MUSLIM SIDOARJO
|
10 / 1
|
Fisika
|
03
|
2 x 45
menit
|
Standar
Kompetensi
A. Menerapkan konsep
besaran fisika dan pengukurannya
Kompetensi Dasar
A.2 Melakukan penjumlahan vektor
Indikator
Pembelajaran
A.2.1
Menjumlahkan dua vektor atau lebih secara grafis
A.
Tujuan
Pembelajaran

Kognitif
1.
Siswa mampu membedakan antara besaran skalar dan vektor
serta memberikan contohnya dalam kehidupan sehari-hari.
2.
Siswa mampu melukiskan penjumlahan dan selisih
vektor.
3.
Siswa mampu
menjumlahkan dua vektor atau lebih dengan metode grafis (segitiga,
jajargenjang, dan poligon).
Psikomotor
-
Afektif
Terlibat dalam KBM yang berpusat pada siswa, siswa dapat melakukan
komunikasi meliputi diskusi, bertanya, dan berpendapat.
B.
Materi
Ajar
1.
Perbedaan Besaran Skalar dan
besaran vektor
Besaran dalam
fisika dapat dikelompokkan berdasarkan ada tidaknya arah, yaitu besaran skalar
dan besaran vektor. Besaran skalar adalah besaran yang hanya mempunyai
nilai (besar) saja. Contoh besaran
skalar, antara lain, massa, panjang, waktu, volume, energi, dan muatan listrik.
Anda dapat
menyatakan besaran skalar hanya dengan menyatakan nilainya saja. Misalnya,
massa Acong 35 kg, panjang pensil 20 cm, dan volume bak mandi 1.000 liter.
Besaran skalar selalu bernilai positif.
Besaran vektor adalah besaran
yang mempunyai nilai (besar) dan arah. Contoh besaran vektor, antara lain,
perpindahan, kecepatan, percepatan, momentum, dan gaya. Untuk menyatakan
besaran vektor, harus menggunakan nilai (angka) dan disebutkan arahnya.
Misalnya, Nisa berlari ke utara dengan kecepatan 5 km/jam dan Robert menggeser
almari sejauh 3 meter ke barat.
Penulisan dan
Penggambaran Vektor
Sebuah vektor dalam buku cetakan biasanya dinyatakan dalam lambang huruf
besar yang dicetak tebal (bold), misal: A, B, atau R.
Untuk tulisan tangan sebuah vektor dilambangkan dengan sebuah huruf kecil yang
diberi tanda anak panah di atasnya, misalnya:
,
, atau
. Sebuah
vektor juga dapat dilambangkan dengan dua huruf dan tanda anak panah di
atasnya, misalnya
. Pada
penulisan nilai atau besar vektor, untuk buku cetakan biasanya menggunakan
huruf besar miring (italic), seperti A, B, atau R,
sedangkan tulisan tangan dinyatakan dengan sebuah huruf besar dengan anak panah
di atasnya beserta tanda harga mutlak, seperti:
,
atau
.







Sebuah vektor digambarkan dengan anak panah yang terdiri atas
pangkal dan
ujung. Panjang anak panah menyatakan besar vektor, sedangkan arah anak panah
menyatakan arah vektor (dari pangkal ke ujung).
Perhatikan
Gambar 1.1 berikut!
![]() |
||||||||
![]() |
||||||||
|
||||||||
|
|
Pada Gambar
1.1(a) menunjukkan sebuah vektor C dengan titik tangkap (pangkal) A,
ujungnya di titik B, arahnya dari A ke B, dan besar vektor
diwakili panjang anak panah. Sedangkan Gambar 1.1(b), merupakan vektor yang
menyatakan sebuah gaya F sebesar 3 N dan memiliki arah ke kiri.
Dua buah vektor dikatakan sama apabila besar dan arahnya sama. Sebuah vektor
dikatakan negatif apabila mempunyai arah yang berlawanan dengan vektor yang
dijadikan acuan.
2.
Melukis penjumlahan dan
selisih vektor
Misalnya, Anda
bepergian mengelilingi kota Palu dengan mengendarai sepeda motor. Dua jam
pertama, Anda bergerak lurus ke timur dan menempuh jarak sejauh 50 km. Setelah
istirahat secukupnya, Anda kembali melanjutkan perjalanan lurus ke timur sejauh
30 km lagi. Di lihat dari posisi asal, Anda telah berpindah sejauh sejauh 50 km
+ 30 km = 80 km ke timur. Dikatakan, resultan perpindahan Anda adalah 80 km ke
timur. Secara grafis, perpindahan Anda seperti diperlihatkan pada Gambar 1.2.
![]() |
|
![]() |
||||
![]() |
||||
|
Sedikit berbeda dengan kasus tersebut, misalnya setelah menempuh jarak
lurus 50 km ke timur, Anda kembali lagi ke barat sejauh 30 km. Relatif terhadap titik
asal, perpindahan Anda menjadi 50 km – 30 km = 20 km ke timur. Secara
grafis, perpindahan Anda diperlihatkan pada Gambar 1.3.
![]() |
Dari kedua
contoh, seperti yang diperlihatkan pada Gambar 1.2 dan Gambar 1.3,
menjumlahkan dua buah vektor sejajar mirip dengan menjumlahkan aljabar biasa.
Secara matematis, resultan dua buah vektor sejajar, yakni, sebagai berikut.
Jika vektor A dan B searah, besar vektor resultan R,
adalah

dengan arah vektor R sama
dengan arah vektor A dan B. Sebaliknya, jika kedua
vektor tersebut berlawanan, besar resultannya adalah

dengan arah vektor R sama
dengan arah vektor yang terbesar.
3.
Metode Grafis
Penjumlahan
vektor secara grafis dapat dilakukan dengan tiga cara yaitu metode segitiga,
metode jajargenjang dan metode poligon.
Metode Segitiga
Untuk
mengetahui jumlah dua buah vektor Anda dapat menggunakan metode segitiga.
Langkah-langkahnya adalah sebagai berikut.
1)
Lukislah vektor pertama sesuai dengan nilai
dan arahnya, misalnya A!
2)
Lukislah vektor kedua, misalnya B,
sesuai nilai dan arahnya dengan titik tangkapnya berimpit pada ujung vektor
pertama!
3)
Hubungkan titik tangkap vektor pertama (A)
dengan ujung vektor kedua (B)!
Untuk lebih
jelasnya perhatikan gambar berikut!

|
![]() |
|||||||
![]() |
|||||||
![]() |
|||||||
|
Metode
Jajargenjang
Anda dapat
memperoleh resultan dua buah vektor dengan metode jajargenjang. Pada metode
jajargenjang terdapat beberapa langkah, yaitu sebagai berikut.
1) Lukis vektor
pertama dan vektor kedua dengan titik pangkal berimpit (Gambar 3.3(a))!
2) Lukis sebuah
jajargenjang dengan kedua vektor tersebut sebagai sisisisinya (Gambar 3.3(b))!
3) Resultan kedua
vektor adalah diagonal jajargenjang yang titik pangkalnya sama dengan titik
pangkal kedua vektor. Perhatikan (Gambar 3.3(c))!
![]() |
|||||
![]() |
![]() |
|
Pada metode jajargenjang, satu kali lukisan hanya dapat digunakan untuk
mencari resultan dua buah vektor. Untuk resultan yang terdiri atas tiga buah
vektor diperlukan dua jajargenjang, empat buah vektor diperlukan tiga
jajargenjang, dan seterusnya.
Metode Poligon
Metode poligon dapat digunakan untuk menjumlahkan dua buah vektor atau
lebih, metode ini merupakan pengembangan dari metode segitiga. Langkah-langkah
menentukan resultan beberapa vektor dengan metode poligon adalah sebagai
berikut.
1) Lukis vektor
pertama (lihat Gambar 3.4 (a))!
2) Lukis vektor
kedua, dengan pangkalnya berimpit di ujung vektor pertama (lihat Gambar 3.4
(b))!
3) Lukis vektor
ketiga, dengan pangkalnya berimpit di ujung vektor kedua dan seterusnya hingga
semua vektor yang akan dicari resultannya telah dilukis (lihat Gambar 3.4(c))!
4) Vektor
resultan atau vektor hasil penjumlahannya diperoleh dengan menghubungkan
pangkal vektor pertama dengan ujung dari vektor yang terakhir dilukis (lihat
Gambar 3.4 (d))!
![]() |
|||||
![]() |
|||||
![]() |
|||||
(a) (b) (c) (d)
|
Vektor Nol
Vektor nol adalah
vektor hasil penjumlahan beberapa buah vektor yang hasilnya nol. Sebagai
contoh, lima buah vektor, A, B, C, D,
dan E, menghasilkan resultan sama dengan nol maka secara
matematis ditulis
A + B + C
+ D + E = 0
Dengan menggunakan metode poligon,
secara grafis vektor-vektor tersebut diperlihatkan seperti pada Gambar 3.5 .
Perhatikan bahwa ujung vektor terakhir (vektor E) bertemu kembali
dengan titik pangkal vektor pertama (vektor A).

C.
Metode
Pembelajaran
Model
pembelajaran : Konsep
Strategi :
Role playing
Pendekatan : Contextual Teaching Learning (CTL)
Metode :
bermain peran, tanya jawab
Kegiatan
Pembelajaran
|
Komponen
CTL
|
|
Aktivitas
Guru
|
Aktivitas
siswa
|
|
Pendahuluan
(15 menit)
|
||
1.
Guru memberikan motivasi awal
dengan memberikan beberapa pernyataan, yaitu:
· Mobil bergerak dengan kecepatan 50 km/jam ke arah
selatan
· Sepeda motor bergerak dengan kelajuan 50 km/jam
Dari pernyataan yang dikemukakan guru diharapkan siswa dapat membedakan mana
yang termasuk besaran skalar dan besaran vektor.
|
· Menyimak
pernyataan yang diberikan guru, menganalisis fenomena yang diberikan, diskusi
antara siswa dan guru serta mengemukakan pendapatnya
· Mengemukakan perbedaan antara besaran skalar dan
besaran vektor.
|
Bertanya, konstruktivis
Konstruktivis
|
2. Mengaitkan pengetahuan awal siswa dengan materi yang
akan didiskusikan dengan cara mereview konsep sebelumnya, yaitu materi
besaran dan satuan.
|
Menyimak penjelasan guru,
menyampaikan pendapatnya.
|
Konstruktivis
|
3. Guru
menyampaikan tujuan pembelajaran
|
Menyimak
|
Konstruktivis
|
Kegiatan
Inti (60 menit)
|
||
Tahap I:
Abstraksi
|
||
4. Dari
kegiatan motivasi, guru mengharapkan siswa dapat menyatakan
Bahwa “semua besaran fisika termasuk
besaran skalar dan vektor”
|
Menyampaikan pendapatnya.
|
Konstruktivis, Inkuiri
|
Tahap II :
Ilustrasi
|
||
5. Guru
membagi kelas menjadi beberapa kelompok
6. Guru
memodelkan penentuan resultan vektor dengan media tali rafia dan penunjuk
arah mata angin.
7. Siswa
diminta untuk melakukan seperti yang telah dimodelkan guru tadi, yaitu
menentukan resultan vektor dengan media tali rafia
8. Menuliskan
di papan tulis tentang konsep-konsep yang telah dimodelkan
9. Mengecek
bersama-sama konsep-konsep vektor yang telah dimodelkan.
10. Siswa
melakukan kegiatan LKS untuk membuktikan konsep-konsep yang sudah dibahas.
11. Guru
bersama siswa menganalisis dari kegiatan yang telah dilakukan.
|
·
Memperhatikan permodelan yang dilakukan oleh
guru
·
Mengulangi pemodelan seperti
·
Mengerjakan LKS secara berkelompok.
· Menggali informasi mengenai
pengukuran dari buku referensi dan modul.
·
Menganalisis dan
menyimpulkan konsep vektor dan penjumlahan secara grafis
|
Refleksi,
konstruktivis, masyarakat belajar,
inkuiri, bertanya
|
D.
Langkah-langkah
Pembelajaran
Kegiatan
Pembelajaran
|
Komponen
CTL
|
|
Aktivitas
Guru
|
Aktivitas
siswa
|
|
12. Membuat
kesimpulan konsep vector
13. Membimbing
siswa untuk menentukan jwbn permasalahan awal.
|
|
|
Tahap III:
Aplikasi
|
||
14. Meminta
siswa menyebutkan contoh yang sesuai dengan prinsip besaran vektor
15. Memberikan
contoh soal dan membahasnya bersama-sama
|
· Menggali informasi mengenai besaran
vektor dari buku referensi dan modul.
|
Konstruktivis, Inkuiri
|
Penutup (15 menit)
|
||
16.
Menyimpulkan materi secara keseluruhan dari pembelajaran hari ini.
17. Mereview
pemahaman siswa sesuai dengan sub indikator
18.
Sebagai pemantapan guru
memberi tugas eveluasi akhir
|
Menyimak,
Menyampaikan pendapat, Memberikan
tanggapan, mengajukan pertanyaan
|
Konstruktivis, masyarakat belajar, Inkuiri, bertanya, Refleksi, Penilaian sebenarnya
|
E.
Alat/Bahan/Sumber
Belajar
Sumber:
· Modul Fisika SMA kelas X semester 1
· Buku Fisika Esis/Erlangga/Yudhistira
Alat
(untuk motivasi awal):
· Tali
rafia secukupnya
· VCD
Pembelajaran Fisika SMA seri 1
F.
Penilaian
A. Teknik
Penilaian:
·
Tes tertulis
B. Bentuk
Instrumen
·
Tes uraian
C. Contoh
Instrumen
·
Tes Uraian
Terlampir
Sidoarjo, 19 Juli 2011
Kepala SMA Insan Cendekia Al Muslim Guru Fisika
Sidoarjo
Anna
Sulisetiawati S. Pd. Uswatun
Khasanah S. Pd
![]() |
Tidak ada komentar:
Posting Komentar